Entri Populer mengenai surat ijin mengemudikan kendaraan bermotor

Flag Counter

Sabtu, 01 Februari 2014

Soal terapi kesehatan

info sehat indonesia
087776150310 Toko alat pijat dan terapi kesehatan harga grosir dan eceran pasar gembrong baru pusat mainan cipinang besar selatan jakarta timur lantai basement no 11 lokasi Metode penyembuhan berbagai penyakit fisik dan psikis yang telah teruji secara klinis. Terapi Berpikir Positif has 183 ratings and 36 reviews. Nura said: Judul Buku Dalam dunia pengobatan, terapi kelasi terutama digunakan untuk mengatasi keracunan logam berat seperti timah, merkuri, maupun logam berat lainnya be smart. Hal penting lain yang sebaiknya diperhatikan ketika memutuskan untuk berkonsultasi dengan ahli terapi seks adalah sabar TERAPI musik bisa membantu remaja dan anak muda ketika menghadapi proses penyembuhan penyakit kanker, menurut sebuah penelitian Posted by: alumni akper depkes semarang alumni | 09/08/2009 KONTROVERSI TERAPI KOMPLEMENTER Pengirim : Ariyanto, SKM Koordinator Forkom Alumni Muda Poltekkes Prodi Keperawatan Semarang Perawat, bekerja di KKP Kelas II Semarang Seperti yang ditulis oleh Bp. Arwani, SKM.BN.Hons.MN (Media Sehat edisi 20), bahwa sampai saat ini terapi komplementer telah berkembang pesat menjadi bagian dari pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan. Hadirnya terapi komplementer ini masih menimbulkan kontroversial tentang etis tidaknya apabila diterapkan dalam layanan kesehatan. Dalam praktiknya, terapi komplementer telah banyak kita jumpai di lingkungan sekitar kita. Selain dari tenaga kesehatan, banyak juga diantara penyelenggara praktik komplementer tersebut tidak mempunyai background pendidikan kesehatan, tetapi didapat dari pelatihan- pelatihan maupun mewarisi bakat turun temurun dari keluarganya. Lalu etiskah jika perawat menerapkan praktik terapi komplementer ? Menurut saya, justru dengan adanya kontroversial isu etik terapi komplementer ini, bagi perawat dapat diambil sebagai peluang untuk dapat berperan didalamnya. Dasar Hukum Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1109 Tahun 2007 tentang penyelenggaraan pengobatan komplementer-alternatif di fasilitas pelayanan kesehatan. Menurut aturan itu, pelayanan komplementer-alternatif dapat dilaksanakan secara sinergi, terintegrasi, dan mandiri di fasilitas pelayanan kesehatan. Pengobatan itu harus aman, bermanfaat, bermutu, dan dikaji institusi berwenang sesuai dengan ketentuan berlaku. Selain itu, dalam Permenkes RI No 1186/Menkes/Per/XI/1996 diatur tentang pemanfaatan akupunktur di sarana pelayanan kesehatan. Di dalam salah satu pasal dari Permenkes tersebut menyebutkan bahwa pengobatan tradisional akupunktur dapat dilaksanakan dan diterapkan pada sarana pelayanan kesehatan sebagai pengobatan alternatif di samping pelayanan kesehatan pada umumnya. Di dalam pasal lain disebutkan bahwa pengobatan tradisional akupunktur dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki keahlian/keterampilan di bidang akupunktur atau oleh tenaga lain yang telah memperoleh pendidikan dan pelatihan akupunktur. Sementara pendidikan dan pelatihan akupunktur dilakukan sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku. Sementara itu, Keputusan Menkes RI No 1076/Menkes/SK/VII/2003 mengatur tentang penyelenggaraan Pengobatan Tradisional. Di dalam peraturan tersebut diuraikan cara- cara mendapatkan izin praktek pengobatan tradisional beserta syarat- syaratnya. Khusus untuk obat herbal, pemerintah mengeluarkan Keputusan Menkes RI Nomor 121 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Medik Herbal. Untuk terapi SPA (Solus Per Aqua) atau dalam bahasa Indonesia sering diartikan sebagai terapi Sehat Pakai Air, diatur dalam Permenkes RI No. 1205/ Menkes/Per/X/2004 tentang pedoman persyaratan kesehatan pelayanan Sehat Pakai Air (SPA). Konsep Keilmuan Pada dasarnya, terapi komplementer bertujuan untuk memperbaiki fungsi dari sistem-sistem tubuh, terutama sistem kekebalan dan pertahanan tubuh, agar tubuh dapat menyembuhkan dirinya sendiri yang sedang sakit, karena tubuh kita sebenarnya mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri, asalkan kita mau mendengarkannya dan memberikan respon dengan asupan nutrisi yang baik dan lengkap serta perawatan yang tepat. Ada banyak jenis metode dalam terapi komplementer ini, seperti akupuntur, chiropractic, pijat refleksi, yoga, tanaman obat/ herbal, homeopati, naturopati, terapi polaritas atau reiki, teknik-teknik relaksasi, termasuk hipnoterapi, meditasi, visualisasi, dan sebagainya. Obat- obat yang digunakan bersifat natural/ mengambil bahan dari alam, seperti jamu-jamuan, rempah yang sudah dikenal (jahe, kunyit, temu lawak dan sebagainya), sampai bahan yang dirahasiakan. Pendekatan lain seperti menggunakan energi tertentu yang mampu mempercepat proses penyembuhan, hingga menggunakan doa tertentu yang diyakini secara spiritual memiliki kekuatan penyembuhan. Lalu, amankah berbagai terapi komplementer tersebut? Para ahli berpendapat bahwa terapi komplementer relatif aman karena menggunakan cara- cara alami yang jauh dari bahan- bahan kimia yang jelas-jalas banyak memberikan efek samping pemakainya. Namun, walaupun alami tetap harus dikaji dan diteliti tingkat keefektifan dan keamanannya. Memang penelitian tentang terapi komplementer masih jarang, dikarenakan belum memiliki standar yang baku. Terapi ini tidak selalu dirancang untuk mengobati penyakit tertentu, beberapa terapi alternatif merawat orang secara keseluruhan, bukan suatu penyakit tertentu. Terapi ini mungkin dapat mengembalikan keselarasan, keseimbangan, atau menormalkan aliran energi. Penelitian ilmiah sangat mahal biayanya. Pembuat terapi alternatif seringkali tidak mampu membayar untuk sebuah penelitian ilmiah. Pemerintah lebih cenderung untuk mendanai penelitian obat-obatan barat karena dipandang lebih efektif. Dengan hak paten, para produsen dapat memperoleh keuntungan yang membantu mendanai penelitian. Sedangkan kebanyakan terapi komplementer tidak dapat dipatenkan. Namun halangan-halangan ini bukan berarti tidak ada terapi komplementer yang secara sukses diteliti, beberapa terapi telah teruji dan terbukti kemanjurannya. Mengakomodasi dalam praktik keperawatan Menurut saya, terapi komplementer ini sangat perlu untuk menjadi bahan kajian dunia keperawatan, terutama di ranah keperawatan komunitas. Lebih bagus lagi jika dapat masuk dalam kurikulum pembelajaran. Namun para pengajar tentunya tidak serta merta mengajarkan semua jenis terapi komplementer tanpa didasari kajian ilmiah yang jelas. Sebelum diajarkan, perlu dikaji antara lain mengenai kapan dan bagaimana terapi ini diikembangkan, bagaimana cara kerjanya, apakah ada artikel atau penelitian mengenai terapi ini, apakah diketahui mengenai efek samping atau risiko lain, dan sebagainya. Sehingga para pengajar/ dosen nantinya dapat memilah jenis terapi maupun lingkup terapi komplementer mana sajakah yang pas untuk diajarkan kepada mahasiswa keperawatan. Sehingga diperlukan pengaturan sistem kurikulum yang terprogram dari seluruh instansi keperawatan agar tidak terjadi perbedaan pemahaman dalam pengajaran terapi komplenter tersebut. Diskusi- diskusi tentang terapi komplementer ini harus terus dikembangkan di dunia keperawatan yang melibatkan unsur ahli terapi komplementer dari segi praktik, akademisi/ dosen secara teori, pengambil kebijakan, organisasi profesi, dan unsur- unsur terkait lainnya. Selain itu, untuk menunjang terapi ini diperlukan juga penelitian berkelanjutan, sehingga perawat selain menggali keilmuan klinik diharapkan juga dibekali dengan ilmu riset/ penelitian dan ilmu farmakologi yang cukup. Karena selama ini dua ilmu ini relatif masih kurang dimiliki oleh perawat. Kita semua berharap bahwa ilmu keperawatan akan terus berkembang dan diikuti pula oleh peluang- peluang yang dapat dibidik di dalamnya. Perawat merupakan profesi kesehatan yang merawat pasien dengan melakukan pendekatan secara holistik (bio, psiko, sosio, kultural, spiritual). Dan terapi komplementer ini juga dianggap sebagai terapi dengan pendekatan holistik karena berusaha menyembuhkan pasien dengan memandang dari berbagai sudut dan beraneka aspek kehidupan pasien. Terapi komplementer sekarang ini telah banyak dikembangkan dan dapat hidup berdampingan dengan pengobatan modern/ konvensional, sebagai contoh adalah Rumah Sakit Umum Dr Soetomo Surabaya, Jawa Timur, yang membuka Poliklinik Obat Tradisional Indonesia. Menurut Djarot Sudiro, herbalog di poliklinik itu, sejak dirintis pada 1999, berbagai metode pengobatan komplementer ditawarkan di poliklinik tersebut, dari terapi herbal, pijat aromatherapy, hingga akupunktur. Saat ini, pengawasan pada penyelenggaraan praktik terapi komplementer di masyarakat baru berupa pendaftaran saja oleh pemerintah daerah. Bahkan, dari hasil penelusuran terbaru oleh dinas kesehatan di berbagai daerah, banyak sarana/tenaga terapi komplementer tidak terdaftar di dinas kesehatan setempat, sehingga hal ini sangat dikhawatirkan banyak merebak pengobatan palsu yang berkedok terapi kompelementer/ alternatif yang dijalankan oleh tenaga yang tidak berkompeten, yang pada akhirnya dapat membahayakan masyarakat. Saya yakin, dengan menjamurnya terapi komplementer di masyarakat, di waktu mendatang Pemerintah akan mengeluarkan standarisasi, pengaturan, dan pengawasan yang lebih gamblang dan baku yang memuat perlindungan hukum bagi masyarakat, termasuk tentang standarisasi tenaga pelaksana dan pendidikan yang harus ditempuh sebagai syarat dalam menyelenggarakan terapi komplementer. Oleh karena itu, perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan di Indonesia harus segera melakukan jemput bola agar dapat berperan dalam penyelenggaraan terapi ini. Terutama pada institusi pendidikan keperawatan harus jeli dalam menangkap peluang yang terdapat dalam isu etik terapi komplementer ini dengan mengakomodir dalam pembelajaran (setelah melalui standarisasi kurikulum pendidikan keperawatan terpadu) serta sebagai bahan kajian diskusi ilmiah dan penelitian berkelanjutan dengan didukung pula upaya- upaya strategis oleh organisasi profesi. Diharapkan, dalam praktik terapi komplementer ini nantinya perawat tidak masuk lagi dalam zona abu- abu (seperti pada praktik klinik mandiri) namun dapat memberikan warna yang tegas dalam dunia profesi keperawatan. Semoga.VIEWED 5 Misteri mayat wanita terikat dalam mobil Nissan March5 Misteri mayat wanita terikat dalam mobil Nissan March 4 Serangan balik Fahri Hamzah ke SBY dan pengacaranya4 Serangan balik Fahri Hamzah ke SBY dan pengacaranya Para putri ini sowan pada Jokowi-AhokPara putri ini sowan pada Jokowi-Ahok View All Kata Anas, kalau saya jadi SBY akan antar sendiri Ibas ke KPKKata Anas, kalau saya jadi SBY akan antar sendiri Ibas ke KPK Ruhut: Di daerah-daerah ada gambar Jokowi tak laku kanRuhut: Di daerah-daerah ada gambar Jokowi tak laku kan Prabowo & Dino bicara pendakian Everest di Twitter, isyarat apa?Prabowo & Dino bicara pendakian Everest di Twitter, isyarat apa? Spanduk koalisi Partai NasDem dan PDIP beredar di JakartaSpanduk koalisi Partai NasDem dan PDIP beredar di Jakarta Demokrat: TVRI sengaja dibuat mandul di Pemilu 2014Demokrat: TVRI sengaja dibuat mandul di Pemilu 2014 Ahok diminta bantu kampanye Partai Gerindra dan PrabowoAhok diminta bantu kampanye Partai Gerindra dan Prabowo EDITOR'S PICK View All Ini para pemimpin yang dipuji AhokIni para pemimpin yang dipuji Ahok Nekat terjang banjir di Terowongan Cawang, puluhan motor mogokNekat terjang banjir di Terowongan Cawang, puluhan motor mogok Ahok: Kalau kami gagal, jangan pilih lagiAhok: Kalau kami gagal, jangan pilih lagi Wanita Hamil Jatuh dari JLNT Jokowi ahok Somasi SBY Anas Urbaningrum Pemilu 2014 View All LATEST UPDATE 5 Kejanggalan impor beras diam-diam dari Vietnam5 Kejanggalan impor beras diam-diam dari Vietnam Jiwa negarawan Dahlan diragukan dalam kasus MerpatiJiwa negarawan Dahlan diragukan dalam kasus Merpati Kepiluan pegawai Merpati, tak digaji hingga Dahlan tak peduliKepiluan pegawai Merpati, tak digaji hingga Dahlan tak peduli India Amerika Serikat Australia Blackberry Bung Karno China Cicak Buaya II Daihatsu Demo Facebook Fashion Fenomena Jokowi Filipina Foke vs Jokowi G30S gubernur jakarta HUT TNI Indonesia Inggris Irak Wanita Hamil Jatuh dari JLNT Jokowi ahok Somasi SBY Anas Urbaningrum Pemilu 2014 View All MOST VIEWED Tidak puas di ranjang, kebanyakan wanita Saudi pilih ceraiTidak puas di ranjang, kebanyakan wanita Saudi pilih cerai Mengunjungi tempat persembunyian diktator Joseph Stalin di SochiMengunjungi tempat persembunyian diktator Joseph Stalin di Sochi Lima orang ini mengidap fobia anehLima orang ini mengidap fobia aneh Mahasiswi Australia diperkosa di Sri LankaMahasiswi Australia diperkosa di Sri Lanka Mursi teriak-teriak saat berada di pengadilanMursi teriak-teriak saat berada di pengadilan Kentut sapi sebabkan ledakan di JermanKentut sapi sebabkan ledakan di Jerman View All Hanyut dalam cerita Dahlan Iskan Hanyut dalam cerita Dahlan Iskan Tak berniat menduniakan bola Indonesia Tak berniat menduniakan bola Indonesia Hanya buat kail untung Hanya buat kail untung UPDATE Keindahan dan keunikan aneka replika Menara Eiffel di dunia Keindahan dan keunikan aneka replika Menara Eiffel di dunia MOST VIEWED Nekat terjang banjir di Terowongan Cawang, puluhan motor mogokNekat terjang banjir di Terowongan Cawang, puluhan motor mogok Aksi polwan cantik siap kawal Pemilu damaiAksi polwan cantik siap kawal Pemilu damai Kemesraan di tengah banjirKemesraan di tengah banjir Aksi gadis payung cantik di JIExpo Criterium 2014Aksi gadis payung cantik di JIExpo Criterium 2014 Kejuaraan balap sepeda JIExpo Criterium 2014Kejuaraan balap sepeda JIExpo Criterium 2014 Tumbangkan Cibulkova, Li Na angkat trofi Australian Open 2014Tumbangkan Cibulkova, Li Na angkat trofi Australian Open 2014 View All Victoria Azarenka Victoria Azarenka Olahragawan Senin, 31 Juli 1989 PROFIL BERITA David Axelrod David Axelrod Pakar William Bradford Shockley William Bradford Shockley Ilmuwan Randy De Puniet Randy De Puniet Olahragawan Doris Leuthard Doris Leuthard Politisi David Baltimore David Baltimore Tokoh Pendidikan Diskusi yang smart? Cuma di forum merdeka.com! Ayo gabung sekarang! sehat Berita Terbaru > Seks Nutrisi Diet Diagnosis Kanker Bugar mTAG # Batavia Air # Rumah Susun # Suzuki # Skandal Artis # 100 Hari Jokowi-Ahok Terkait 4 Alasan untuk lebih sering bercinta 4 Alasan untuk lebih sering bercinta 4 Permainan 'nakal' setelah bercinta 7 Hal yang tak diperhatikan pria saat bercinta Merdeka.com - Banyak pasangan yang mengalami masalah seksual karena stres, tidak ada waktu untuk bercinta, dan berbagai penyebab lainnya. Beberapa orang pun mencoba untuk mengeksplorasi posisi seks yang baru, sementara yang lain diam saja dan membiarkan semua menjadi lebih buruk. Jika Anda dan pasangan juga demikian, sebaiknya segera cari ahli terapi seks. Mencari bantuan dari profesional bukan hal baru. Meskipun awalnya terdengar sulit, namun itulah salah satu solusi yang harus dilakukan demi memanaskan kembali kehidupan seksual bersama pasangan. Lantas apa sebenarnya tugas dari terapi seks dan bagaimana prosesnya? Simak penjelasannya seperti yang dilansir dari Health Me Up berikut ini. Masalah yang ditangani Ahli terapi seks menerima segala macam masalah seksual. Misalnya orientasi seksual, identitas, gairah, pendidikan tentang anatomi tubuh bagian intim, sex toys, teknik seks, dan lain-lain. Beberapa orang yang mengalami masalah seks terkait dengan perubahan akibat sakit, kecelakaan, atau operasi juga bisa dikonsultasikan dengan ahli terapi seks. Selain itu, profesional tidak semata-mata memberi pasien jalan keluar. Namun bersama-sama mencari solusi dan menemukan jalan keluar yang terbaik. Sehingga pasien tidak akan selamanya tergantung pada ahli terapi seks. Banyak bicara Ketika berkonsultasi tentang masalah seks, Anda harus berani jujur pada sang ahli terapi. Bukan hanya itu, Anda juga sebaiknya jujur dan mau mendengar keluhan yang dirasakan pasangan. Berdasarkan cerita dari kedua belah pihak, nantinya ahli terapi seks akan berusaha membantu pasien untuk mencari solusi terbaik bagi masalah seksual yang dihadapi pasangan. Hal penting lain yang sebaiknya diperhatikan ketika Anda memutuskan untuk berkonsultasi dengan ahli terapi seks adalah sabar. Sebab proses menuju kehidupan seks yang lebih baik memang butuh waktu. Jadi, apakah Anda dan pasangan merasa perlu berkonsultasi atau mampu mengatasi masalah seksual sendiri?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar